Di Indonesia, terdapat berbagai jenis serangga yang menarik dan unik, salah satunya adalah capung. Serangga terbang ini tidak hanya memiliki keindahan warna dan bentuk yang memukau, tetapi juga memainkan peran penting dalam ekosistem.
Capung adalah contoh keanekaragaman hayati yang luar biasa di Indonesia. Dengan lebih dari 150 spesies yang tersebar di seluruh negeri, serangga ini menawarkan pesona alam yang tiada tara.
Keunikan dan keindahan serangga terbang ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi pecinta alam, tetapi juga memiliki peran ekologis yang signifikan. Dengan memahami lebih dalam tentang capung, kita dapat lebih menghargai keindahan alam Indonesia.
Poin Kunci
- Capung memiliki keindahan dan keunikan yang luar biasa.
- Serangga terbang ini memainkan peran penting dalam ekosistem.
- Terdapat lebih dari 150 spesies capung di Indonesia.
- Capung menjadi contoh keanekaragaman hayati di Indonesia.
- Memahami capung dapat meningkatkan apresiasi terhadap alam Indonesia.
Pengertian Capung
Capung, atau yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai dragonfly, adalah serangga yang sangat unik dengan kemampuan terbangnya yang luar biasa. Mereka termasuk dalam ordo Odonata, yang terdiri dari dua subordo: Anisoptera (capung besar) dan Zygoptera (capung kecil).
Ciri-ciri Umum Capung
Capung memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari serangga lainnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Sayap yang lebar dan transparan, memungkinkan mereka untuk terbang dengan sangat lincah.
- Mata majemuk besar, memberikan mereka kemampuan penglihatan yang sangat baik.
- Tubuh yang ramping dan aerodinamis, membantu meningkatkan kemampuan terbangnya.
Capung juga dikenal sebagai predator yang sangat efektif, dengan kemampuan untuk menangkap mangsa saat terbang.
Di Mana Capung Ditemukan?
Capung dapat ditemukan di berbagai habitat air tawar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mereka biasanya hidup di sekitar:
- Sungai
- Danau
- Rawa
- Kolam
Habitat ini menyediakan lingkungan yang ideal bagi capung untuk berkembang biak dan mencari makan.
Dengan memahami habitat dan ciri-ciri capung, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam ekosistem.
Jenis-Jenis Capung di Indonesia
Dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia menjadi rumah bagi berbagai jenis capung. Capung merupakan serangga yang sangat beragam, dengan berbagai spesies yang dapat ditemukan di berbagai habitat.
Capung Besar (Anisoptera)
Capung besar, atau yang dikenal sebagai Anisoptera, adalah salah satu subordo capung yang paling umum ditemukan di Indonesia. Mereka dikenal karena ukuran tubuhnya yang besar dan sayapnya yang kuat. Anisoptera memiliki kemampuan terbang yang sangat baik, membuatnya efektif sebagai predator.
Capung Kecil (Zygoptera)
Capung kecil, atau Zygoptera, adalah subordo lainnya yang juga banyak ditemukan di Indonesia. Mereka umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan Anisoptera dan sering ditemukan di sekitar perairan.
Habitat dan Distribusi
Capung di Indonesia dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan tropis hingga sawah dan perairan lainnya. Habitat dan distribusi capung sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kualitas air dan vegetasi sekitar.
Distribusi capung juga bervariasi tergantung pada spesiesnya. Beberapa spesies lebih menyukai habitat air tawar, sementara yang lain dapat ditemukan di daerah yang lebih kering.
Siklus Hidup Capung
Proses perkembangan capung dari telur hingga menjadi dewasa adalah contoh metamorfosis yang luar biasa. Siklus hidup capung mencakup beberapa fase yang berbeda, mulai dari telur hingga dewasa, yang semuanya berperan penting dalam ekosistem.
Telur dan Larva Capung
Capung betina biasanya meletakkan telur mereka di atau dekat air, karena larva capung adalah makhluk akuatik. Telur capung menetas menjadi larva, yang dikenal sebagai nymph atau naiad. Larva ini hidup di air dan merupakan predator yang rakus, memakan berbagai organisme kecil seperti larva serangga lain, cacing, dan bahkan ikan kecil.
Larva capung mengalami beberapa kali pergantian kulit (molting) seiring dengan pertumbuhannya. Proses ini memungkinkan mereka untuk berkembang dan mempersiapkan diri untuk tahap berikutnya dalam siklus hidup mereka.
Tahap | Deskripsi | Durasi |
---|---|---|
Telur | Telur diletakkan di atau dekat air oleh capung betina | Beberapa hari hingga minggu |
Larva | Larva hidup di air, memangsa organisme kecil | Beberapa bulan hingga tahun |
Capung Dewasa | Capung dewasa muncul dari larva, siap untuk bereproduksi | Beberapa minggu hingga bulan |
Transformasi menjadi Capung Dewasa
Setelah beberapa bulan atau tahun, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan, larva capung akhirnya naik ke permukaan air dan mengalami metamorfosis menjadi capung dewasa. Proses ini melibatkan perubahan dramatis dalam morfologi dan fisiologi, termasuk perkembangan sayap dan organ reproduksi.
Capung dewasa muncul dengan sayap yang masih lunak dan terlipat. Mereka memerlukan beberapa jam hingga hari untuk mengeras dan mengembangkan kemampuan terbang. Setelah itu, mereka siap untuk mencari pasangan dan memulai siklus hidup baru.

Dengan memahami siklus hidup capung, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam ekosistem dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Peranan Capung dalam Ekosistem
Dalam ekosistem, capung berperan sebagai predator alami hama dan indikator kualitas lingkungan. Mereka membantu menjaga keseimbangan alam dengan mengontrol populasi serangga lain yang berpotensi menjadi hama.
Capung juga merupakan komponen penting dalam rantai makanan, baik sebagai predator maupun sebagai mangsa bagi hewan lain. Dengan demikian, mereka memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan ekosistem.
Predator Alami Hama
Capung dikenal sebagai predator yang efektif dalam mengontrol populasi hama. Mereka memangsa berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk dan lalat yang sering menjadi gangguan bagi manusia.
Dengan kemampuan terbang yang lincah, capung dapat mengejar dan menangkap mangsa dengan efisien. Ini membuat mereka sangat berguna dalam mengendalikan populasi hama di berbagai lingkungan.
Indikator Kualitas Lingkungan
Capung juga berperan sebagai indikator kualitas lingkungan. Kehadiran atau ketidakhadiran capung di suatu area dapat memberikan petunjuk tentang kondisi lingkungan tersebut.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan bagaimana capung dapat menjadi indikator kualitas lingkungan:
Kondisi Lingkungan | Kehadiran Capung | Indikasi |
---|---|---|
Lingkungan sehat | Banyak capung | Kualitas air dan udara baik |
Lingkungan tercemar | Sedikit atau tidak ada capung | Polusi air atau udara |
Kemampuan Terbang Capung
Dengan kecepatan dan manuver yang tinggi, capung menunjukkan keunikan dalam dunia serangga. Kemampuan terbang mereka tidak hanya memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat, tetapi juga melakukan manuver yang kompleks.
Kecepatan Terbang
Capung adalah salah satu serangga yang terbang dengan sangat cepat. Beberapa spesies capung dapat mencapai kecepatan hingga 30-40 km/jam, membuatnya menjadi salah satu predator yang efektif di udara.
Kecepatan terbang capung dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:
- Bentuk sayap yang aerodinamis
- Struktur otot yang kuat
- Kemampuan untuk mengontrol gerakan sayap
Manuver dan Aerodinamika
Selain kecepatan, capung juga dikenal karena kemampuan manuvernya yang luar biasa. Mereka dapat melakukan putaran tajam dan perubahan arah yang cepat, membuatnya sulit untuk ditangkap oleh predator.
Aerodinamika capung dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:
- Bentuk sayap yang unik
- Kemampuan untuk mengontrol sudut sayap
- Struktur tubuh yang ringan namun kuat
Dengan demikian, kemampuan terbang capung tidak hanya memungkinkan mereka untuk bertahan hidup, tetapi juga menjadi salah satu aspek yang paling menarik dalam studi entomologi.
Makanan dan Diet Capung
Capung memiliki peran vital dalam rantai makanan di alam. Sebagai predator, mereka memangsa berbagai jenis serangga kecil yang berpotensi menjadi hama bagi tanaman dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Rantai Makanan di Alam
Capung berperan sebagai predator dalam rantai makanan. Mereka memangsa serangga-serangga kecil seperti nyamuk, lalat, dan berbagai jenis serangga lainnya yang ada di sekitar mereka.
Dengan memangsa serangga-serangga tersebut, capung membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah terjadinya ledakan populasi hama yang dapat merusak tanaman dan lingkungan.
Jenis Makanan Favorit
Capung memiliki diet yang beragam, tetapi mereka cenderung memangsa serangga-serangga yang terbang di sekitar mereka.
Beberapa jenis makanan favorit capung antara lain:
- Nyamuk
- Lalat
- Kupu-kupu kecil
- Serangga lainnya yang terbang
Berikut adalah tabel yang menunjukkan contoh makanan capung dan peranannya dalam rantai makanan:
Makanan Capung | Peranan dalam Rantai Makanan |
---|---|
Nyamuk | Mengontrol populasi nyamuk yang dapat menjadi vektor penyakit |
Lalat | Mengurangi jumlah lalat yang dapat mengganggu manusia dan hewan |
Kupu-kupu kecil | Mengatur populasi kupu-kupu yang berpotensi menjadi hama |

Dengan demikian, capung memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengontrol populasi serangga lainnya.
Keunikan Fisik Capung
Dengan warna-warna cerah dan pola sayap yang indah, capung menjadi salah satu serangga yang paling menarik di Indonesia. Keunikan fisik capung tidak hanya terbatas pada kemampuan terbangnya, tetapi juga pada struktur tubuh dan warna-warna indahnya.
Warna dan Pola Sayap
Capung dikenal karena warna-warna cerah dan pola sayap yang indah. Sayap capung yang transparan atau berwarna-warni ini tidak hanya berfungsi sebagai alat terbang, tetapi juga sebagai sarana untuk menarik pasangan atau menakuti predator. Beberapa spesies capung memiliki pola sayap yang sangat kompleks, membuatnya menjadi subjek fotografi yang populer.
Mata dan Penglihatan Capung
Capung juga memiliki mata yang besar dan penglihatan yang sangat baik. Mata capung terdiri dari ribuan lensa kecil yang memberikan mereka kemampuan untuk melihat ke hampir semua arah. Ini memungkinkan capung untuk mendeteksi gerakan predator atau mangsa dengan sangat efektif. Penglihatan yang tajam ini juga membantu capung dalam melakukan manuver terbang yang kompleks.
Keunikan fisik capung ini menjadikan mereka salah satu serangga yang paling menarik untuk dipelajari. Dengan memahami lebih lanjut tentang struktur tubuh dan kemampuan capung, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam ekosistem.
Behavior dan Komunikasi Capung
Perilaku capung mencakup berbagai aspek, termasuk cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian tentang perilaku capung telah mengungkapkan kompleksitas interaksi sosial mereka.
Ritual Pembuatan Sarang
Capung melakukan ritual tertentu dalam proses reproduksi dan pembuatan sarang. Betina biasanya memilih lokasi yang aman dan sesuai untuk meletakkan telur-telur mereka.
Proses ini seringkali melibatkan interaksi antara capung jantan dan betina, dengan jantan melakukan ritual-ritual tertentu untuk menarik betina.
Komunikasi Antarsesama
Komunikasi antar capung melibatkan berbagai sinyal visual dan perilaku. Mereka menggunakan perubahan warna, postur tubuh, dan gerakan sayap untuk berkomunikasi.
“Komunikasi visual sangat penting bagi capung, terutama dalam konteks reproduksi dan pertahanan teritori.”Dr. Sri Hartini, Entomolog
Berikut adalah contoh cara capung berkomunikasi:
- Menggunakan warna cerah untuk menarik pasangan
- Melakukan gerakan sayap yang kompleks untuk menandakan kesiapan kawin
- Mengubah postur tubuh untuk menandakan agresi atau ketundukan
Jenis Sinyal | Fungsi |
---|---|
Warna cerah | Menarik pasangan |
Gerakan sayap kompleks | Menandakan kesiapan kawin |
Postur tubuh | Menandakan agresi atau ketundukan |
Dengan memahami perilaku dan komunikasi capung, kita dapat lebih menghargai kompleksitas kehidupan serangga ini dan pentingnya mereka dalam ekosistem.
Habitat Ideal Capung
Habitat ideal capung mencakup berbagai faktor lingkungan yang mendukung kehidupan mereka. Capung memerlukan kondisi yang tepat untuk hidup dan berkembang.
Lingkungan Perairan
Capung hidup dan berkembang di sekitar lingkungan perairan, seperti sungai, danau, dan rawa. Lingkungan perairan ini menyediakan sumber daya yang diperlukan capung, termasuk:
- Makanan untuk larva dan dewasa
- Tempat berlindung dan berkembang biak
- Kondisi air yang sesuai untuk pertumbuhan larva

Pengaruh Cuaca
Cuaca juga memainkan peran penting dalam kehidupan capung. Faktor cuaca seperti suhu, kelembaban, dan curah hujan dapat mempengaruhi:
- Keberadaan dan distribusi capung
- Aktivitas dan perilaku capung
- Kualitas habitat dan ketersediaan makanan
Dengan demikian, cuaca yang ekstrem dapat berdampak signifikan pada populasi capung.
Capung dalam Budaya Indonesia
Capung dalam budaya Indonesia tidak hanya sekedar serangga, tetapi juga memiliki makna simbolis yang kuat. Dalam berbagai aspek kehidupan, capung seringkali dianggap sebagai simbol yang memiliki makna mendalam.
Simbolisme dan Makna
Capung seringkali dihubungkan dengan perubahan dan transformasi karena siklus hidupnya yang unik, dari air ke udara. Dalam beberapa budaya di Indonesia, capung dianggap sebagai simbol keberanian dan kekuatan.
Selain itu, capung juga melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan dalam beberapa cerita rakyat. Keindahan warna dan kemampuan terbangnya membuat capung menjadi simbol kebebasan dan keindahan.
Cerita Rakyat dan Mitologi
Dalam mitologi Indonesia, capung seringkali muncul dalam cerita rakyat sebagai makhluk yang memiliki kekuatan magis. Misalnya, dalam beberapa cerita, capung dianggap sebagai pembawa pesan dari alam gaib.
Capung juga menjadi bagian dari ritual dan upacara adat di beberapa daerah. Dalam beberapa masyarakat adat, capung dianggap sebagai simbol pelindung yang mengusir kekuatan jahat.
Dengan demikian, capung memiliki tempat yang spesial dalam budaya Indonesia, tidak hanya sebagai serangga biasa, tetapi juga sebagai simbol yang kaya akan makna dan cerita.
Ancaman terhadap Populasi Capung
Aktivitas manusia telah menyebabkan ancaman signifikan terhadap populasi capung di berbagai habitat. Perubahan lingkungan dan pencemaran habitat menjadi dua faktor utama yang mempengaruhi kelangsungan hidup serangga ini.
Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan, terutama perubahan iklim dan alih fungsi lahan, berdampak langsung pada habitat capung. Capung memerlukan lingkungan perairan yang sehat untuk hidup dan berkembang biak.
Dampak perubahan lingkungan terhadap capung:
- Perubahan pola curah hujan yang tidak stabil
- Pengeringan lahan basah
- Konversi habitat alami menjadi lahan pertanian atau permukiman
Pencemaran dan Kerusakan Habitat
Pencemaran lingkungan, baik oleh bahan kimia maupun limbah, merusak habitat capung. Limbah industri dan pertanian yang masuk ke perairan dapat mematikan larva capung dan mengurangi ketersediaan makanan.
Faktor | Dampak | Akibat |
---|---|---|
Pencemaran air | Kerusakan ekosistem perairan | Penurunan populasi capung |
Pengeringan lahan basah | Hilangnya habitat capung | Penurunan keanekaragaman hayati |
Perubahan iklim | Gangguan pada siklus hidup capung | Penurunan populasi capung |
Upaya konservasi perlu dilakukan untuk melindungi populasi capung dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Upaya Konservasi Capung
Konservasi capung tidak hanya tentang melestarikan serangga, tapi juga tentang menjaga kualitas lingkungan. Capung sebagai indikator kualitas lingkungan hidup memainkan peran penting dalam ekosistem. Oleh karena itu, upaya konservasi capung menjadi sangat krusial.
Program Perlindungan
Program perlindungan capung melibatkan beberapa strategi, termasuk perlindungan habitat dan pengendalian pencemaran. Habitat capung yang berupa perairan harus dijaga kelestariannya untuk memastikan populasi capung tetap stabil.
Beberapa organisasi lingkungan telah meluncurkan program konservasi yang fokus pada pelestarian habitat capung. Mereka bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya melestarikan capung.
Edukasi Masyarakat
Edukasi masyarakat tentang konservasi capung sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran capung dalam ekosistem, kita dapat membangun dukungan yang lebih luas untuk upaya konservasi.
Menurut sebuah studi, edukasi lingkungan yang efektif dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi. Oleh karena itu, program edukasi yang menyasar berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa, perlu dikembangkan.
“Pendidikan adalah kunci untuk membuka kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya konservasi capung.”
Dalam rangka mendukung konservasi capung, kita perlu mengintegrasikan upaya konservasi ke dalam program pendidikan lingkungan. Dengan demikian, generasi mendatang akan lebih memahami pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.
Studi Ilmiah tentang Capung
Penelitian ilmiah tentang capung telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, memberikan wawasan baru tentang ekologi dan biologi serangga ini. Dengan kemajuan teknologi dan metode penelitian yang lebih canggih, para ilmuwan dapat mempelajari capung dengan lebih mendalam.
Penelitian Terkini
Penelitian terkini tentang capung mencakup berbagai aspek, termasuk perilaku migrasi, ekologi populasi, dan genetika. Studi-studi ini menggunakan teknik seperti penandaan dan penangkapan kembali serta analisis DNA untuk memahami lebih baik tentang kehidupan capung.
Dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG), peneliti dapat memetakan habitat capung dan memantau perubahan lingkungan yang mempengaruhi populasi mereka.
Temuan Menarik dalam Biologi Capung
Salah satu temuan menarik dalam biologi capung adalah kemampuan mereka untuk bermigrasi jarak jauh. Beberapa spesies capung diketahui melakukan migrasi melintasi benua, sebuah prestasi yang mengagumkan untuk serangga sebesar itu.
Penelitian juga menunjukkan bahwa capung memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai lingkungan. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, dari hutan hujan tropis hingga lahan basah di daerah beriklim sedang.
Dengan memahami biologi dan ekologi capung, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam ekosistem dan pentingnya melestarikan habitat mereka.
Kapasitas Adaptasi Capung
Kemampuan capung untuk beradaptasi dengan iklim dan predator menunjukkan ketahanannya. Capung, sebagai serangga yang sangat fleksibel, dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi lingkungan, membuatnya menjadi salah satu spesies yang paling sukses di berbagai ekosistem.
Kemampuan Beradaptasi dengan Iklim
Capung memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, dari daerah tropis hingga subtropis. Kemampuan adaptasi ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi yang beragam.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana capung beradaptasi dengan iklim:
- Mengatur aktivitas terbang sesuai dengan suhu
- Menyesuaikan warna tubuh untuk menyerap atau memantulkan panas
- Mencari habitat yang sesuai dengan kondisi iklim
Adaptasi Terhadap Predator
Selain beradaptasi dengan iklim, capung juga memiliki strategi untuk menghadapi predator. Mereka menggunakan kecepatan terbang dan manuver yang luar biasa untuk menghindari serangan predator.
Strategi Adaptasi | Deskripsi |
---|---|
Kecepatan Terbang | Capung dapat terbang dengan kecepatan tinggi untuk menghindari predator |
Maneuver | Capung dapat melakukan manuver yang cepat dan lincah untuk menghindari serangan |
Warna dan Pola | Beberapa spesies capung memiliki warna dan pola yang dapat membingungkan predator |
Kesimpulan
Memahami capung bukan hanya tentang mengetahui keunikan dan keindahan serangga ini, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati. Dengan memahami peran capung dalam ekosistem, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan alam.
Pentingnya Konservasi
Konservasi capung melibatkan upaya untuk melindungi habitat mereka dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia. Dengan menjaga kualitas lingkungan perairan dan mengurangi pencemaran, kita dapat membantu menjaga populasi capung tetap stabil.
Aksi untuk Konservasi
Beberapa aksi yang dapat diambil untuk konservasi capung antara lain mendukung program perlindungan habitat, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya capung, dan melakukan penelitian untuk memahami lebih lanjut tentang biologi dan ekologi capung. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat melestarikan keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem.
FAQ
Apa itu capung?
Capung adalah serangga yang termasuk dalam ordo Odonata, yang dikenal dengan kemampuan terbangnya yang luar biasa.
Di mana capung dapat ditemukan?
Capung dapat ditemukan di berbagai habitat air tawar, seperti sungai, danau, dan rawa.
Apa peran capung dalam ekosistem?
Capung memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai predator alami hama dan indikator kualitas lingkungan.
Bagaimana siklus hidup capung?
Siklus hidup capung meliputi tahapan telur, larva, dan capung dewasa, dengan proses transformasi yang kompleks.
Apa yang mempengaruhi populasi capung?
Populasi capung dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, pencemaran, dan kerusakan habitat.
Bagaimana cara melestarikan capung?
Upaya konservasi capung dapat dilakukan melalui program perlindungan dan edukasi masyarakat.
Apa keunikan fisik capung?
Capung memiliki keunikan fisik, termasuk warna dan pola sayap yang indah, serta mata yang memiliki penglihatan sangat baik.
Bagaimana capung berinteraksi dengan lingkungan sekitar?
Capung berinteraksi dengan lingkungan sekitar melalui perilaku kompleks, termasuk ritual pembuatan sarang dan komunikasi antarsesama.
Apa varietas capung yang ada di Indonesia?
Indonesia memiliki keanekaragaman capung yang tinggi, dengan berbagai jenis capung, termasuk capung besar (Anisoptera) dan capung kecil (Zygoptera).
Bagaimana cuaca mempengaruhi kehidupan capung?
Cuaca dapat mempengaruhi kehidupan capung, terutama dalam hal habitat dan ketersediaan makanan.